DESA FARMASI 2017 : APCIL (Apoteker Cilik)
Mahasiswa Kenalkan Farmasi
Melalui Apoteker Cilik
Sebutan dokter kecil
sudah tidak asing lagi di telinga, hanya saja istilah apoteker cilik sangat
jarang terdengar. Hal itu yang kemudian menggerakan mahasiswa yang tergabung
dalam Himpunan Mahasiswa Farmasi Avi Cenna Universitas Lambung Mangkurat untuk
mengenalkan peran dan eksistensi apoteker dalam dunia kesehatan terhadap
pelajar sekolah dasar di Indonesia melalui program Apoteker Cilik. Kegiatan ini
dilaksanakan mengacu pada Guideline yang
telah dirilis oleh Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI)
periode 2014 – 2016.
Acara yang merupakan
bagian dari serangkaian kegiatan Desa Farmasi ini disambut antusias oleh guru
maupun siswa. Acara dilaksanakan bertempat di SDN Pematang Baru dengan sasaran
kegiatan siswa kelas 6. Sekolah dasar ini bertempat di Desa Pematang Baru
Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar. Bukan tanpa alasan pemilihan desa
ini sebagai desa binaan Farmasi UNLAM tahun ini, kondisi desa yang dikelilingi
pesawahan, rendahnya tingkat kesehatan dan kurangnya pemberian informasi
seperti penyuluhan serta jarangnya kunjungan dari tenaga kesehatan karena akses
jalan menuju desa yang cukup sulit menjadi alasan utama dipilihnya desa ini
untuk dilakukan bina desa.
Sebanyak 34 mahasiswa farmasi ikut andil dan
memberikan kontribusinya dengan terjun langsung dan melakukan pembinaan desa
pada 22 Juli lalu dengan agenda Apoteker Cilik dan dilanjutkan pelatihan
pembuatan kerajinan dari barang bekas pada siang harinya. Terlihat antusiasme
siswa dalam mengikuti acara Apoteker Cilik yang diawali dengan games serta
penayangan video motivasi. Diberikan pula materi mengenai pengenalan farmasi
secara umum dan pengetahuan mengenai peran apoteker dalam dunia kesehatan oleh
pemateri Prima Happy Ratnaputri S.Farm, M.Sc., Apt. yang juga merupakan dosen
farmasi UNLAM.
Serunya kegiatan apoteker cilik tidak hanya sampai
disitu, pada aplikasi kefarmasian, siswa dikenalkan terhadap alat-alat yang
berkaitan dengan kefarmasian dan diajarkan membuat puyer dari penggerusan
hingga pengemasan obat. Setiap siswa aktif bertanya maupun menjawab sampai
membuat panitia cukup kewalahan. Diharapkan melalui kegiatan ini, siswa sekolah
dasar mengenal seluk-beluk peran apoteker yang merupakan bagian dari tenaga
kesehatan sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan minat kepada profesi
kefarmasian. Selain itu, siswa juga mampu memahami informasi obat secara
umum dan dapat menyampaikannya kepada keluarga serta lingkungannya.
Acara dilanjutkan dengan pelatihan
pembuatan kerajinan dari barang bekas yang dihadiri oleh warga Desa Pematang
Baru. Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pemanfaatan sampah plastik
menjadi barang yang bernilai guna ini mendapat apresiasi yang cukup besar dari
warga desa. Tingginya volume sampah di lingkungan sekitar serta banyaknya
masalah yang muncul disebabkan karena sampah menjadi latar belakang utama
kegiatan ini. Pemberian materi yang cukup menarik dari Komunitas Green and
Clean Banjarbaru membuat banyak warga aktif dalam kegiatan diskusi serta pada
praktik pembuatannya. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini mampu
meningkatkan upaya pelestarian lingkungan dan dapat memberikan bekal keterampilan
warga dalam memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang bernilai guna. Masyarakat berharap kegiatan seperti ini dapat terus
digalakkan mahasiswa di waktu-waktu mendatang.
Foto:
Nurghina Rezki Maulida
Penulis:
Syahriah
Category
Andromeda
(3)
Artikel
(2)
Catatan Akhir Kepenguruan
(1)
Event
(13)
Himafarma Avicenna
(12)
Kabinet Melodi
(10)
Kerohanian
(2)
Kesehatan
(1)
LCC
(1)
LKTI
(4)
Lomba
(7)
Majalah Online
(2)
PCT
(8)
Penyuluhan
(1)
Pharmacy in Magazine
(2)
Pharmacy Magazine
(3)
PIM
(2)
Poster
(1)
SEMNAS
(1)
Yang Membanggakan
(2)